Rabu, 10 Maret 2010

"Kiamat" Bukan 2012 Tapi 2013

LAPAN (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional) memperkirakan puncak siklus badai matahari bukan terjadi pada 2012. Peristiwa yang kerap dihubungkan dengan 'hari kiamat' itu bakal terjadi pada Oktober 2013.

Demikian disampaikan Kepala Bidang Aplikasi Geomagnet dan Magnet Antarika Lapan Clara Yono Yantini pada sosialisasi mengenai Fenomena Cuaca Antariksa 2012 hingga 2015 di Kampus Universitas Udayana, Jl Sudirman, Denpasar, Selasa (9/3/2010). Sosialisasi ini dihadiri puluhan ilmuwan dari Asia Tenggara, Jepang dan Rusia.

Perkiraan ini berbeda dengan isu kiamat 2012 yang diramalkan Suku Maya. Masyarakat pun banyak menghubungjan antara badai matahari tersebut dengan isu kiamat 2012.

"Siklus matahari terjadi pada rentang waktu 2010-2015. Puncak siklusnya, menurut perkiraan Lapan, terjadi pada bulan Oktober 2013. Penelitian oleh negara lain juga memperkirakan terjadi pada pertengahan 2013," kata Clara yang juga sebagai Peneliti Bidang Matahari dan Antariksa Lapan.

Lapan menjelaskan badai matahari akan mundur pada 2013 karena hingga saat ini belum menemukan tanda-tanda adanya aktivitas matahari yang ekstrim sebagai puncak siklus.

Siklus matahari terjadi rata-rata sekitar 11 tahun. Siklus ini menunjukkan adanya masa awal, puncak dan akhir siklus. Saat ini, matahari sedang mengalami siklus ke-24. Saat, puncak aktivitas matahari terjadi ledakan besar di matahari.

"Ini tentu mempengaruhi kondisi cuaca antarika, termasuk menyebabkan gangguan di Bumi," kata Clara.

Efek akibat aktivitas puncak matahari ini menyebabkan terjadinya perubahan iklim. Suhu bumi akan meningkat dan iklim berubah. Partikel-partikel matahari yang menembus lapisan atmosfer bumi akan mempengaruhi cuaca dan iklim bumi. Dampak yang paling ekstrim menyebabkan kemarau panjang. "Ini yang masih dikaji para peneliti," ujar Clara.

Jumat, 05 Maret 2010

"SUPER BUMI", Planet Baru Hunian Manusia diMasa Depan

Zaman dulu manusia mengarungi lautan untuk mencari pulau atau rumah baru. Sekarang manusia menjelajah antariksa untuk mencari Bumi Baru.

Astronom percaya ada planet yang mirip bumi di antariksa. Bumi Baru ini bisa dihuni manusia dimasa depan.

  • Bumi yang Super
Ada sebuah bintang kerdil berwarna merah, bernama Gliese 581. Letaknya di rasi bintang Libra. Astronom sudah menemukan 4 planet di bintang itu. Salah satunya mirip Bumi. Tapi ukuran Bumi Baru ini lebuh dari 2 kali Planet Bumi.

  • Punya Bintang Dingin
Super Bumi mengelilingi bintang Gliese 581 seperti Bumi mengelilingi matahari. Namun, Super Bumi menarik bintang Gliese 581 sehingga bergerak maju mundur.
Suhu udara di Super Bumi kadang panas mirip di padang pasir, kadang dingin seperti musim salju. Suhu udaranya antara 0 - 40 derajat celcius. Soalnya bintang Gliese 581 tidak sepanas Matahari. Bintang Gliese 581 lebih dingin 50 kali dari pada Matahari.

  • Belum Tentu Berair
Astronom belum tahu apakah Super Bumi memiliki air. Kita semua tahu, manusia hanya bisa tinggal di planet yang berair. Super Bumi dapat berupa planet es, planet batuan, atau planet gas. Jika jarak super bumi terlalu jauh dari bintang Gliese 581, maka Super Bumi berbentuk es atau gas seperti planet Neptunus. Jika Super Bumi terlalu dekat dengan bintang Gliese 581, Super Bumi akan berwujud planet batuan mirip planet merkurius.
Manusia belum bisa mengunjungi bumi baru saat ini. Karena jarak Bumi Baru luar biasa jauh. Jarak Bumi Baru yang paling dekat, harus ditempuh selama 2 milyar tahun dengan pesawat antariksa zaman sekarang. Manusia harus menciptakan pesawat dengan kecepatan cahaya. Tapi ilmuwan tetap semangat mencari bumi baru. Ilmuwan percaya manusia bisa pergi ke Bumi Baru dimasa depan.

  • MENCARI TIADA HENTI
Bintang yang kelap kelip dimalam hari, ternyata juga punya planet. Contohnya bintang Gliese di rasi Libra. Planet yang ditemukan diluar tata surya disebut extra solar planet atau exoplanet. Ternyata, astronom tidak hanya meneliti bintang Gliese 581. Ribuan bintang diteropong astronom setiap detik. Sekitar 400 planet yang aneh-aneh sudah ditemukan. Beberapa planet itu diantaranya :
  • TANPA BINTANG
Biasanya planet selalu mengitari bintang. Ternyata ada exoplanet yang tidak mengitari bintang. Planet jenis ini tertendang dari bintangnya. Planet ini selalu mengembara di galaksi. Planet ini dinamai Planet Tanpa Bintang.
Seandainya kita menghuni planet tanpa bintang, kita tidak akan mengalami siang hari. Selalu gelap dan dngin.
  • SUPER CEPAT, SUPER PANAS
Ada bintang bernama Bintang Ogle-TR-56. Bintang ini punya planet. Namanya planet Ogle-TR-56B.
Planet ini mengitari bintang itu super cepat. Hanya 29 jam! Dia bergerak cepat agar tidak tertelan sang bintang.
Suhu planet Ogle-TR-56B luar biasa panas. Sampai 2000 Kelvin. Yang lebih ajaib, awannya bukan awan air, tetapi awan besi. Tentu saja hujannya seperti serbuk besi.
  • PUNYA DUA BINTANG
Astronom menemukan planet yang memiliki dua bintang. Yang satu bintangnya mirip matahari, satu lagi bintangnya adalah bintang kerdil. Nama bintang itu adalah bintang Gamma Cephei. Planet yang ditemukan di Gamma Cephei disebut Planet Gamma Cephei.
Seandainya, Planet Gamma Cephei bisa dihui manusia, kadang manusia melihat dua matahari disiang hari. Kadang dimalam hari juga ada matahari, tapi jauh lebih redup. Satu tahun di Planet Gamma Cephei lamanya 2,5 tahun Bumi.